'Hari Telanjang Dada' Menuntut Kesetaraan Pamer Dada



Sekitar duapuluhan wanita wanita bertelanjang dada di sebuah taman di New York City untuk melakukan aksi protes "Hari Telanjang Dada Nasional" karena ketidaksetaraan hak telanjang dada antara pria dan wanita.
Di taman itu juga ada pria-pria bertelanjang dada namun tak ada yang memperhatikan mereka. Panitia protes mengatakan bahwa ini adalah bukti kesenjangan.
Perempuan telanjang dada yang berkumpul menarik perhatian orang-orang di taman yang kemudian mengambil foto dan video dengan ponsel mereka.

"Tidak ada yang salah dengan puting perempuan," kata Karen Heaven, salah satu panitia protes tersebut, kepada kerumunan yang berkumpul di Bryant Park, Manhattan. Ia hanya mengenakan celana panjang putih dan tas selempang. "Anjing saya punya enam puting, saya punya dua, tapi saya bisa dipenjara karena mempertontonkan puting saya. Ini 2012--apa yang kita pikirkan?"

Di New York, perempuan tidak melanggar hukum saat bertelanjang dada di hadapan umum, namun hukum ini berbeda-beda di berbagai negara bagian Amerika Serikat. Heaven dan kolega-koleganya mengatakan bahwa diskriminasi ini melanggar hukum dan mereka ingin kesetaraan penuh.

Protes serupa dijadwalkan di sekitar 30 kota di Amerika Serikat dan 10 kota di dunia, kata para panitia.

Hari Telanjang Dada Nasional ini diperingati tahunan sejak 2007 oleh bekas wartawan olahraga mobil Rael, yang kemudian membuat agama bernama Gerakan Raelian setelah ia mengaku dikunjungi mahluk luar angkasa di taman gunung berapi Prancis. Menurut dia, mahluk luar angkasa itu memberi tahu bahwa kehidupan di Bumi diciptakan oleh ilmuwan luar angkasa, seperti tercantum di situsnya.

Meski begitu, referensi terhadap kehidupan yang diciptakan alien tak sampai pada kerumunan orang yang lebih banyak berfokus pada melihat dada wanita.

"Saya akan menunjukkan ini pada beberapa teman dan menghapusnya setelah beberapa hari," kata Rudy Sison, penduduk kota New York yang kebetulan berkunjung ke taman pada Minggu, sambil melihat-lihat foto dan video yang baru ia ambil di ponselnya. "Mereka telanjang dada."

Beberapa wanita malah membawa spanduk bertuliskan, "Hak Telanjang Dada Buat Semua".

Setelah pidato-pidato, seorang gitaris memimpin kerumuman orang untuk menyanyikan lagu The Beatles' "Let It Be" dan mengganti liriknya dengan "Let 'em breathe" atau 'biarkan mereka bernapas'.

Perempuan telanjang dada yang berkumpul menarik perhatian orang-orang di taman yang kemudian mengambil foto dan video dengan ponsel mereka.

Disappointing: About a dozen women bared their breasts in Asheville, North Carolina this year, dozens less than the year before

Canadian pride: A woman in fairy wings protested in Toronto, Canada

Earth angels: The women in Toronto showed up in all white

Strength in numbers: In Seattle, men wore bikini tops while the women went bare-chested

Cover up

Lara Terstenjak, the Go Topless Regional Director, lead hundreds of topless ladies as they protest the law saying that women must cover their nipples while out in public

Family friendly? Two activists pose in the heart of Times Square with a person in an Elmo costume while the press swarms around them

White out: Wearing white pants, black heels, and not much else, activist Karen Heaven is followed by photographers as she marches in the event in New York

Free your breasts: Yesterday, activists marched in a rally in Times Square to protest for the right of women to go topless anywhere

0 Response to "'Hari Telanjang Dada' Menuntut Kesetaraan Pamer Dada"

Posting Komentar